Jumat, 05 November 2010

Senjata yang digunakan AS dalam mempengaruhi pertahanan dan keamanan negara bonekanya.

Colt M4 and M4A1 carbine / assault rifle (USA)


Colt M4 carbine, current issue model with removable carrying handle, left side

Colt M4 carbine, current issue model with removable carrying handle, right side

Colt M4 carbine, old version with fixed M16A2-style carrying handle and M203 grenade launcher


Colt M4 carbine, current issue model with Trijicon ACOG telescope sight installed over the integral Picatinny rail and M203 grenade launche mounted onto the RIS forend.


Colt M4 carbine with Mk.18 CQBR upper receiver, fitted with Aimpoint red-dot sight and additional back-up iron sights (BUIS)


THOR Global Defense Group TR-15 carbine, manufactured along the lines of US GI M4, but fitted with a number of accessories such as AAC silencer, Vltor rail forend and buttstock, and Trijicon ACOG 4X optical sight


THOR Global Defense Group TR-15 carbine, manufactured along the lines of US GI M4 and equipped with 10.5" CQB barrel, Daniel Defense RIS II Rail System and Troy BattleSight Back Up Iron Sights


      Itulah senjata-senjata varian M-4 AS yang digunakan untuk menentukan politik, mempengaruhi ideologi, dan mengatur pertahanan dan keamanan negara bonekanya, cara AS untuk mendoktrin negara bonekanya dan negara sekutunya ialah dengan memberikan hibah atau menjual murah senjata ini, seperti yang dilakukan pada tahun 1959, dimana AS memproduksi senjata laras panjang M-16.

Ternyata Roket RX-420 & CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura dan Malaysia

     Roket buatan dalam negeri ini mendapat perhatian serius kepada negara tetengga yang kawatir akan perkembangannya, roket ini pun telah memancing intelijen negara asing berupaya menelaah dan menganalisis bagaimana kinerja dan proses kerja roket tersebut. Dan berikut adalah sumber intelijen yang di dapat.


Roket RX-420 & CN-235 Militer:
Getarkan Australia, Singapura, Malaysia

      “Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ….! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.”
       Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia.
Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.
       Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member “Asian Satellite Club” bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran.
        Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.

ADANYA MAKSUD DAN TUJUAN AMERIKA SERIKAT MEMBERIKAN HIBAH PESAWAT TEMPUR F-16 C/D BLOCK 32

Sebelumnya kami akan mmeberikan berita sebelumnya....


AS berencana menghibahkan 24 F-16 C/D block 32 kepada Indonesia (photo : F-16net)

    Jakarta, Kompas - Pembukaan kembali hubungan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan hibah pesawat F-16 menjadi agenda penting dalam bidang pertahanan yang akan ditindaklanjuti terkait kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, November ini.
    ”Waktu Menteri Pertahanan (Robert) Gates ke sini, ada rencana untuk buka kerja sama secara bertahap, ini sudah masuk tahap operasional,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (4/11). Pertemuan dengan Gates itu diikuti dengan pengiriman tim bersama.
    Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah membentuk tim, terdiri dari Kepala Bagian Litbang Kementerian Pertahanan dan Asisten Perencanaan Umum Mabes TNI, untuk membahas agenda apa saja yang ingin dibicarakan saat kedatangan Obama. ”Agenda utama, kerja sama secara gradual Kopassus dengan Pemerintah AS, terutama untuk latihan khusus,” kata Kepala Bagian Litbang Pos Hutabarat.
     Indonesia juga berupaya untuk mendapatkan pesawat tempur F-16 bekas dari AS. Pesawat itu akan diberikan kepada Indonesia karena AS telah meningkatkan kelas pesawatnya ke F-18 dan lainnya. Namun, ”Kita harus melakukan retrofit atau perbaikan total. Tempatnya di AS dan harganya sepertiga dari harga pesawatnya,” kata Pos Hutabarat.
Obama dipastikan tetap ke Indonesia pada 9-10 November mendatang dan tidak terpengaruh kekalahan Partai Demokrat dalam pemilu tengah waktu (midterm election) di House of Representatives (DPR) AS.
      Pasalnya, ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, hubungan Indonesia dan AS sifatnya sama sekali tidak terpengaruh dengan kondisi politik di AS ataupun di Indonesia. Hubungan Indonesia dan AS bersifat kemitraan yang strategis, setara, dan sangat kuat.
Marty mengungkapkan hal itu seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis. Rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono, sejumlah menteri, dan Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal.
Menurut Dino, kedatangan Presiden Obama sangat penting untuk mendeklarasikan kerja sama kemitraan strategis yang komprehensif bersama Presiden Yudhoyono.
      Terkait pengamanan Obama itu, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan akan diturunkan 9.000 personel. 

Mengapa Indonesia yang dipilih kunjungan B.H Obamma?
Mengapa AS berencana menghibahkan 24 F-16 C/D BLOCK 32?
Mengapa AS berencana memulihkan kerjasama dengan Kopassus?


SEMUA ITU PERMAINAN POLITIK...

Sumber Intelejen mengatakan, tujuan AS menghibahkan 24 F-16 C/D BLOCK 32 kepada Indonesia ialah :
  
1. Agar Indonesia ikut serta menghambat agresifitas China di Laut China Selatan
2. Agar dapat mengatur pertahanan dan keamanan Indonesia
3. Agar Indonesia dapat lebih bergantung alutsista kepada AS
4. Agar dapat menentukan kebijakan tentang militer Indonesia
5. Agar Indonesia tidak membeli produk alutsista negara timur dan China




Sumber berikutnya, mengapa Indonesia yang dipilih B.H Obamma dalam kunjungannya?

1. Adanya pengaruh ideologi baru yang dikembangkan agar tertular kepada Indonesia
2. Agar Indonesia tidak jatuh ketangan musuhnya(China)
3. Dapat mengatahui dan memperhitungkan kelemahan perekonomian Indonesia
4. Dan dapat mengatur, mempengaruhi kebijakan Politik Indonesia


Dan sumber terakhir, mengapa AS memulihkan kerjasama dengan pasukan elite angkatan darat atau Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) ? Ada apa dengan Kopassus? Kenapa tidak dengan angkatan laut ataupun angkatan darat?


http://photos-974.friendster.com/e1/photos/47/91/63621974/1_219644236l.jpg

 
Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

     Sumber intelejen, bahwa AS telah mem-blacklist pasukan elite angkatan darat karena Kopassus adalah pasukan yang di anggap berbahaya, mereka khawatir akan perkembangan kopassus yang akan pesat, maka tak heran pasukan yang di didik oleh Jenderal Besar (purn) Soeharto ini telah di embargo oleh AS baik senjata maupun kemampuan karena pelanggaran HAM pada waktu aksi demonstrasi 1998, itu adalah upaya AS untuk menghambat perkembangannya. Sumber intelejen juga mengatakan bahwa sampai sekarang AS masih menganggap berbahaya alias "takut" kepada Kopassus mengingat kopassus adalah pasukan khusus terbaik nomor tiga di dunia setelah SAS dan MOSSAD, karena kehebatan aksi dan sabotase yang dilakukan oleh Kopassus. Sampai saat ini pun AS telah berupaya menghambat perkembangannya melalui skandal rekayasa kasus pelanggaran HAM, dan AS juga berupaya menghambat perkembangan MILITER INDONESIA (TNI), KARENA KAWATIR PERKEMBANGAN PESATNYA NANTI AKAN MENGANCAM AS SENDIRI SEPERTI CHINA. 
      Maka dibuatlah skandal kasus pada masa orde baru yang disebut Dwi-fungsi ABRI 
agar sipil yang didoktrin AS dapat menngulingkan rezim militer tersebut dan tidak dapat menentukan kebijakan pemerintah(politik).

      Itulah sumber intelejen yang didapat, kami tidak bisa memberitahu nama instansi intelejen yang mendapat informasi tapi kami hanya menyebarkan Informasi yang didapat dari insatansi intelejen tersebut untuk kepentingan bersama. . .