Sabtu, 06 November 2010

Intelijen Iran tangkap 4 orang teroris Inggris

Iran Tangkap 4 Teroris Inggris
 
 
     Teheran - Pemerintah Iran telah menangkap empat orang teroris yang dituduh telah dibayar oleh seorang militan Kurdi yang bermarkas di Inggris untuk melakukan sejumlah pembunuhan, Kamis (4/11).

     "Kementerian Intelijen Iran mengatakan telah menangkap empat teroris jaringan Inggris di kota Marivan bagian barat, yang telah melakukan lima pembunuhan dalam dua tahun terakhir," ujar Press TV dalam situsnya.

      Laporan itu mengatakan orang-orang tersebut dibayar oleh seorang komandan dari kelompok Komala, sebuah kelompok Kurdi Iran yang digambarkan sebagai sebuah organisasi "teroris" yang dituduh telah melakukan pembunuhan di Iran barat sejak Revolusi Islam pada 1979 lalu.

      Dikatakan, mereka semua adalah anggota kelompok Komala dan menerima kiriman senjata serta uang kontan melalui perbatasan antara Iran dan Irak untuk menunjang operasi serangan mereka. Namun tidak disebutkan yang menjadi korban mereka.

     Kurdi adalah kelompok etnis yang tidak memiliki negara mereka sendiri dan membentuk minoritas besar di Iran, Irak, Turki, dan Syria.

      Pasukan Iran terkadang bentrok dengan gerilyawan Kurdi yang beroperasi dari markasnya di Irak utara.

      Laporan trsebut dikeluarkan pada saat Iran memperingati hari penyitaan kedutaan besar AS di Teheran paska revolusi Islam 1979 sebagai lambang perlawanan Iran terhadap agresi Barat. Bekas gedung kedutaan AS tersebut dijuluki sebagai "Sarang Spionase."

      Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Inggris "mendanai dan mendukung kelompok teroris tertentu untuk melawan Republik Islam."

      Tidak seperti Amerika Serikat, Inggris masih memiliki hubungan diplomatik dengan Iran.

      Kepala Badan Intelijen Rahasia Inggris, John Sawers, mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa "operasi intelijen terpimpin" diperlukan untuk mencegah Iran menciptakan bom nuklir. Komentar tersebut ditafsirkan Teheran sebagai bukti bahwa Inggris menggunakan dalih melawan pemerintah Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar